Puting Beliung, Relawan Bzndar Lampung Berjamaah Bantu Warga Way Kandis

0
184

BANDAR LAMPUNG — Relawan Bandar Lampung Berjamaah bergerak cepat dengan menyambangi warga Jalan Ratu Dibalau, Gang Kenanga II, RT 05, Lingkungan II, Kelurahan Waykandis, Kecamatan Tanjungseneng yang rumahnya rusak akibat dihantam puting beliung yang terjadi Minggu (8/12/2019) sore.

Foto Tim Relawan Bandar Lampung Berjamaah saat menyambangi dan memberi bantuan korban puting beliung. (*) Tim Relawan bandar Lampung Berjamaah

Sebanyak dua belas relawan tim pemenangan Bakal Calon Walikota Bandar Lampung Dr. (Can) Ir. Hi. Firmansyah YA, MBA., M.Sc., bertujuan melihat langsung kondisi terkini sekaligus membantu warga membersihkan puing-puing atap rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang disertai hujan lebat.
Herman Sani, warga yang rumahnya rusak mengatakan, ada sekitar delapan rumah yang atapnya rusak akibat hujan disertai angin kencang pada Minggu sore, kemarin. Herman Sani terpaksa menutup atap rumahnya dengan terpal untuk melindungi barang dan perabotan rumah dari hujan. “Yang kami khawatir dalam kondisi seperti ini ketika hujan. Untuk sementara saya tutup dengan terpal seadanya,” kata Herman Sani, Senin (9/12/2019).

Warga lainnya juga menjelaskan pihak kecamatan memang sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung rumah-rumah warga yang rusak akibat hujan disertai angin kencang. “Dari kecamatan sudah ada yang turun, tapi tidak memberikan atau membicarakan bantuan kepada warga yang terdampak bencana,” kata Supriono.

Sementara, Ketua Relawan Bandar Lampung Berjamaah, Reandi Setiawan, mengaku prihatin atas musibah yang menimpa warga di Kecamatan Tanjungseneng. “Ini bisa kita lihat sendiri, atap rumah-rumah warga di sini pada rusak. Tapi bersyukur tidak ada ada korban jiwa,” kata Reandi, saat meninjau lokasi.

Sebelumnya, Tim Relawan Bandar Lampung Berjamaah bergerak membantu korban yang rumahnya kebanjiran di RT 04 LK I, Labuhanratu, Bandar Lampung. Relawan yang dipimpin Reandi Setiawan pun membersihkan rumah warga dan mendengarkan keluhan warga.

Dwi Damsi (50), warga setempat mengatakan, banjir terjadi lantaran tingginya intensitas hujan pada Jum’at (6/11/2019) sekitar pukul 23.00 WIB malam. Talud sungai Way Balau sepanjang 50 meter jebol pada Februari 2019 lalu juga belum diperbaiki. “Sejak Februari lalu sudah kami usulkan pembangunan talud itu, namun sampai hari ini belum ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini