Jakarta, WARTAALAM.COM — Sebanyak 34 orang sudah dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan Jakarta, sejak Senin 21 Oktober 2019. Namun, dari sejumlah orang tersebut tidak ada nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Yusril merupakan salah satu nama yang santer dikabarkan bakal masuk kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, selain Putri Presiden RI Keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid serta Putra Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebab, Yusril Ihza Mahendra menjabat sebagai Ketua Tim Hukum Pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 kemarin.
Dengan pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Yusril mengatakan tugasnya sebagai penasihat hukum Capres dan Cawapres juga sudah selesai.
Yusril Ihza Mahendra mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan seluruh anggota kabinet yang dilantik pada hari ini Rabu (23/10/2019).
Yusril berharap, dalam kabinet yang baru, pembangunan norma dan penegakan hukum akan menempuh jalan yang benar. Menurutnya, pembenahan masalah hukum merupakan salah satu agenda penting bangsa.
Dia menyebut, yang dibutuhkan sebuah bangsa untuk maju adalah adanya norma hukum yang adil, rasional, sistematik dan harmoni satu sama lainnya.
“Jangan sampai terjadi tabrakan antar norma hukum. Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten,” ujar Yusril lewat keterangannya, Rabu (23/10/2019).
Meskipun dirinya kini berada di luar pemerintahan, Yusril akan tetap membantu pemerintah jika dibutuhkan.
“Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan Pemerintah dan berharap Pemerintahan Joko Widodo periode Kedua ini akan sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yusril akan tetap menjadi advokat profesional sesuai sumpah jabatan advokat.
“Menjadi advokat adalah profesi yang selama ini saya tekuni. Nampaknya inilah ladang tempat saya mengabdi kepada negara dan bangsa,” katanya.
Terkait tidak dipanggilnya Yusril Ihza Mahendra ke Istana Kepresidenan, Jakarta oleh Presiden Jokowi, Ketua DPP PBB, Sukmo Harsono angkat bicara.
“PBB berpegang pada beberapa hal. Pertama, Allahumma Malikal Mulki Tu’til mulka man Tasya’ Wa Tanzi’ul Mulka Mim Man Tasya’ Wa Tu’izzu Man Tasya’ Wa Tudzillu Man Tasya’ Biyadikal Khoir Innaka ‘Ala Kulli Syai-in Qodir.(Kekuasaan itu datang nya dari Allah SWT, dan diambil oleh Allah SWT dari orang-orang yang dikehendaki),” ujar Sukmo Harsono, Selasa (22/10/2019) malam.
Sukmo mengatakan, sepenuhnya hak prerogratif presiden dalam memilih para pembantunya.
“Sampai saat ini PBB dalam posisi menyaksikan presiden yang sedang bekerja untuk bangsa dan negara dan kami hormati. Semoga Allah SWT meridhoi setiap niat dan usaha yang baik Bapak Presiden mewujudkan visi Indonesia,” katanya. (dbs)