BANDAR LAMPUNG, WARTAALAM.COM – Aura persaingan politik dalam Pemilihan Wali Kota Bandar Lampung 2020, cukup tinggi. Bahkan, nuansa hangatnya pesta demokrasi lima tahunan itu sudah mulai terasa di awal bulan Oktober ini.
“Pemilihan Wali Kota Bandar Lampung 2020 saat ini merupakan pesta demokrasi yang sudah menjadi isu yang seksi dan menumbuhkan dinamika politik bagi sekitar satu juta masyarakat kota. Kami dari media pun merasa tersanjung ketika ada tokoh Lampung yang ikut meramaikan bursa calon wali kota dari Keluarga Alfian Husin,” kata Direktur Radar Lampung Taswin Hasbulla, Kamis (3/10/2019).
Hal itu dikatakan Taswin Hasbullah saat menerima kunjungan silahturaim Bakal Calon (Balon) Wali Kota Bandar Lampung Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc beserta rombongan di Kantor Redaksi Radar Lampung.
Firmansyah hadir bersama Ketua Tim Pemenangan Muprihan Thaib, S.Sos., MM; Ketua Yayasan Alfian Husin Dr. Andi Desfiandi, SE., MA; Bendahara Bravo 5 Lampung Ary Meizari, S.E., MBA; Ustadz H. Suratno, M.PdI, MH; dan dari Media Center Bandar Lampung Berjamaah, Lukman Hakim, SP.
Menurut Taswin, dengan kunjungan ini, bukan berarti media massa dalam kapasitas dukung mendukung calon wali kota yang akan bertarung. “Kami hanya memberikan pilihan dan media hanya menyerap aspirasi, masyarakatlah yang akan menentukan siapa pemimpinnya,” kata dia.
Sementara, Balon Wali Kota Bandar Lampung yang juga Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Firmansyah mengatakan niatnya maju dalam kontestasi politik ini adalah ibadah. Dimana, dia mengajak semua warga untuk membangun Bandar Lampung Berjamaah demi mewujudkan pemerintahan yang bersih, jujur, dan amanah.
Untuk mewujudkan hal itu, kata Firmansyah, dia butuh media massa agar program Bandar Lampung Berjamaah bisa dikenal masyarakat. “Seperti yang pernah saya katakan, tokoh-tokoh muda kota ini harus maju meramaikan pilwakot. Sampaikanlah idealisme, konsep, dan berikan solusi dengan energi yang cukup agar kota ini bisa terus berkembang,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lampung itu.
Firmansyah menceritakan, beberapa waktu lalu dia sempat bertemu dengan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan. Pada kesempatan itu, kata Firmansyah, Helmi Hasan mengatakan kalau mau jadi wali kota jangan hanya lihat enaknya saja. Jadi kepala daerah itu dapat masuk sorga duluan atau bisa masuk neraka duluan.
“Mengurusi rumah tangga saja sudah berat, apalagi mengurus jutaan orang. Mengingat, menjadi wali kota itu bukan saja kita harus memikirkan kesejahteraan masyarakat, tapi juga bagaimana membangun ibadahnya, agamanya. Sehingga, menjadi kepala daerah itu butuh kesungguhan dan integritas,” kata Firmansyah, mengingat pesan sahabatnya.
Namun, setelah menjalankan istikharah, dan mendapat dukungan keluarganya, akhirnya, Firmansyah siap maju dalam pesta demokrasi Kota Bandar Lampung. “Semuanya karena niat tulus menjalankan ibadah. Bersama mewujudkan Bandar Lampung Berjamaah,” kata dia, diamini Ketua Yayasan Alfian Husin Andi Desfiandi. (**)