PKS Tegaskan Akan Jadi Oposisi Kritis Konstruktif

0
270

Jakarta, WARTAALAM.COMKetua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan PKS bersama rakyat akan selalu bersikap kritis dan konstruktif terhadap pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dalam membangun Indonesia.

“Saya ucapkan selamat atas pelantikan dan selamat bekerja kepada Presiden Jokowi- Kyai Ma’ruf pada periode kedua. Insya Allah kita akan sama-sama membangun Indonesia sebagai koalisi dan oposisi kritis konstruktif,” kata Mardani melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Mardani mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang tidak diselesaikan Presiden Jokowi pada lima tahun pertama menjabat yang harus dituntaskan pada periode kedua.

Mardani berharap Presiden Jokowi bisa menuntaskan janji-janjinya pada periode kedua, misalnya konsep Revolusi Mental yang belum tuntas dijalankan dengan reformasi birokrasi.

“Selain itu, masih banyak masalah besar lain seperti janji pertumbuhan ekonomi tujuh persen yang belum terpenuhi, defisit neraca perdagangan, ekspor yang masih melempem, pengelolaan BPJS Kesehatan yang semrawut, kebakaran hutan lahan, peningkatan lapangan kerja, hingga kesejahteraan dan peningkatan kualitas pendidikan,” tuturnya.

Mardani mengatakan janji adalah hutang yang harus dibayar. Dia mendoakan Presiden Jokowi bisa menuntaskan semua janji dalam kampanyenya.

“Insya Allah bila semua janji bisa ditepati akan dikenang sebagai presiden yang sukses memimpin Indonesia selama 10 tahun pemerintahan,” katanya.

Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR pada Minggu dalam sidang pelantikan yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB.

Tidak Sendirian

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin tak akan sendirian menjadi oposisi bagi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Sejauh ini hanya PKS yang menyatakan tetap berada di luar koalisi pemerintahan.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan jumlah partai politik di barisan oposisi bisa jadi akan bertambah setelah Jokowi-Ma’ruf selaku presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 mengumumkan nama menteri dalam kabinet mendatang.

“Saya enggak yakin (PKS sendirian). (Setelah) pengumuman 20 atau 21 Oktober nanti boleh jadi ada banyak yang jadi oposisi juga,” kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (16/10).

Dia berpendapat, kemungkinan bertambahnya jumlah oposisi disebabkan oleh ketidakpuasan sejumlah partai politik dengan kuota kursi menteri yang diberikan Jokowi-Ma’ruf.

“Ketika pengumuman kabinet tidak sesuai dengan harapan. Harapannya tiga, empat, atau lima menteri, ternyata cuma satu atau enggak ada. Karena itu semua hak prerogatif presiden,” tutur Mardani.

Lebih dari itu, Mardani menyampaikan bahwa PKS akan sowan ke Istana untuk bertemu Jokowi, namun setelah pembentukan kabinet rampung. Menurutnya, PKS akan menyampaikan terkait posisi oposisi yang ditempuh terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

“PKS tidak dalam posisi ke Istana untuk cawe-cawe. Kalau sudah penetapan jadi presiden, wajar setiap partai berkomunikasi, tapi tetap pada posisi di luar pemerintahan atau oposisi,” ujar Mardani.

Diketahui Jokowi menyatakan telah selesai menyusun kabinet pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Jokowi menyebut masih terbuka untuk mempertimbangkan perubahan susunan kabinet di detik-detik terakhir pengumuman jajaran pembantunya.

Presiden berjanji akan mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya pada Senin, 20 Oktober 2019 pagi hari.

Di sisi lain, sejumlah ketua umum partai politik yang berada satu barisan dengan PKS mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 bertemu dengan Jokowi di Istana dalam sepekan terakhir.

Mereka, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo. Bahkan setelah dari Istana, Prabowo bersafari menemui ketua umum partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf. (ANT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini