Ricuh Aksi “Indonesia Gelap” di DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa dan Polisi Menjadi Korban

0
391

Bengkulu, wartaalam.com— Mahasiswa dan polisi menjadi korban saat ricuh aksi mahasiswa ‘Indonesia Gelap’ di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (24/2/2025). 

Terjadi saling dorong antara mahasiswa dan juga polisi bahkan berlanjut pelemparan tanah, kayu, botol minum, hingga batu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, beberapa mahasiswa dan anggota kepolisian menjadi korban saat kericuhan tersebut.

Ada beberapa mahasiswa mengalami luka pada bagian kepala dan ada juga yang terkena lemparan saat terjadi kericuhan.

“Kepala kawan kami sudah pecah pak, apa lagi yang mesti buat kami sabar,” kata seorang mahasiswa.

Bukan hanya mahasiswa beberapa anggota polisi juga tampak diamankan usai terkena lemparan batu dan terhimpit saat saling dorong.

Satu anggota polisi hampir pingsan saat kejadian tersebut hingga harus diberi oksigen dan dibawa menggunakan mobil petugas.

Aksi mulai ricuh bermula saat mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD, yang kemudian dihalangi pihak kepolisian.

Mereka memaksa masuk untuk melakukan rapat di lantai 2 kantor DPRD, tanpa perwakilan dan tanpa terkecuali.

Setelah kejadian tersebut polisi terpaksa menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa yang tetap memaksa masuk.

Aksi sempat redam setelah Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno dan Dandim 0407/Kota Bengkulu Kolonel Inf. Widi Rahman menemui perwakilan mahasiswa.

Setelah itu mereka memberi izin kepada 40 perwakilan mahasiswa masuk ke ruang sidang, sedangkan sisanya menunggu di halaman kantor DPRD.

Polisi tembakan water canon untuk membubarkan massa aksi yang hendak menerobos masuk ke Gedung DPRD Provinsi Bengkulu

Dari pantauan di lokasi, mahasiswa sudah berada di depan gerbang kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

Usai membakar ban, mahasiswa terus mendorong barisan polisi untuk memaksa masuk kantor DPRD.

Mereka menyatakan sesuai dengan agenda awal, mereka ingin masuk kantor DPRD dan menguasai ruang sidang.

Jika berhasil masuk ke dalam ruang sidang, mereka menyampaikan akan melaksanakan rapat di dalam ruang sidang yang berada di lantai 2 kantor DPRD Provinsi.

“Kami ingin masuk, kami ingin bersidang di dalam sana. Gedung ini milik rakyat, maka dari itu kami minta ingin bersidnag ingin masuk ke dalam,” ungkap seorang perwakilan aksi dalam orasinya.

Ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demo bertajuk “Indonesia Gelap” tiba di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (24/2/2025) sambil putar lagu “Bayar Bayar Bayar” yang sempat viral.

Lagu Bayar Bayar Bayar diketahui merupalan lagu milik band Sukatani, yang sebelumnya viral karena dinilai menyinggung polisi.

Mereka datang dengan berjalan kaki dari Gadung Taman Budaya Bengkulu menuju kantor DPRD Provinsi Bengkulu sekitar pukul 13.30 WIB.

Mereka datang dengan membawa berbagai peralatan demo diantaranya spanduk yang bertuliskan aspirasi mereka, serta bendera-bendera organisasi mereka masing-masing.

“Hari ini dengan rasa cinta kita hari ini kita memanggil pemerintah untuk mengutamakan masalah pendidikan dan kesehatan. Hidup rakyat Indonesia,” ungkap mahasiswa yang menyampaikan orasi.

Aksi tersebut diikuti mahasiswa yang tergabung dalam beberapa BEM dan organisasi kepemudaan yang ada di Bengkulu.

Sementara itu terkait aksi, beberapa persiapan sudah dilakukan pihak kepolisian bahkan sejak pukul 11.00 WIB.

Mobil pengurai massa hingga mobil water cannon sudah disiapkan polisi di jalan raya depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

Tanpak juga jalan dari arah Jalan Kapuas dan juga di depan Masjid Raya Baitul Izzah juga sudah ditutup menggunakan baerrier oleh polisi.

Selain barrier bahkan kawat berduri juga sudah dipasang di lokasi untuk mencegah para mahasiswa masuk ke dalam gedung DPRD.

Namun barier dan juga kawat berduri tersebut sempat digeser oleh mahasiswa, dan saat ini aksi masih berlangsung.

Awalnya aksi tersebut direncanakan dilaksaksanakan pada pukul 13.00 WIB, dengan titik kumpul di Gedung Taman Budaya.

Setelah berkumpul di depan Gadung Taman Budaya mahasiswa akan melanjutkan orasi dengan berjalan kaki menuju ke depan kantor DPRD Provinsi.

“Kalau kabarnya ada sekitar 1.500 massa yang akan ikut aksi hari ini,” ungkap PS Kasi Humas Polresta Bengkulu Iptu Endang Sudrajat, Senin (24/2/2025).

Mobil pengurai massa hingga mobil water cannon sudah disiapkan polisi di jalan raya depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu.

Tampak juga jalan dari arah Jalan Kapuas dan juga di depan Masjid Raya Baitul Izzah juga sudah ditutup menggunakan baerrier oleh polisi.

Selain barrier, bahkan kawat berduri juga sudah dipasang di lokasi untuk mencegah para mahasiswa masuk ke dalam gedung DPRD. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini