Dinsos Lampung: Calon Siswa Gagal Masuk Sekolah Rakyat akan Diarahkan ke Afirmasi

0
548
Ilustrasi - Salah satu calon peserta didik dari desil 1 di Kota Bandarlampung yang hendak di seleksi masuk Sekolah Rakyat. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Ilustrasi – Salah satu calon peserta didik dari desil 1 di Kota Bandarlampung yang hendak di seleksi masuk Sekolah Rakyat. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung, wartaalam.com–Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung menyatakan anak desil satu yang gagal menjadi siswa Sekolah Rakyat akan tetap diakomodir melanjutkan pendidikan melalui jalur afirmasi.

“Dalam rekrutmen ada cadangan, apabila ada calon siswa yang tidak terakomodir di Sekolah Rakyat maka harus dipastikan bisa masuk SMK atau SMA melalui jalur afirmasi agar mereka bisa tetap bersekolah,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi, di Bandarlampung, Senin (9/6/2925).

Ia mengatakan, Dinsos telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat, salah satunya bersama Dinas Pendidikan agar semua peserta didik masuk dalam data pokok pendidikan (dapodik).

“Tahun ini presiden’ RI memerintahkan targetnya Sekolah Rakyat bisa dilaksanakan di 100 lokasi di Indonesia. Dan proses perekrutan di Lampung sudah mulai dilakukan kemarin,” ujarnya.

Namun, untuk sementara ini, calon siswa hanya ada tiga rombongan belajar atau sekira 75 siswa, sehingga pihaknya akan melakukan seleksi lebih ketat.

“Karena sementara ini baru 75 siswa maka ada beberapa kriteria dan kami berharap koordinator kabupaten bisa cermat memilih yang benar-benar dari desil 1. Bahkan kemarin sudah ditampilkan profil siswa, orang tua hingga rumahnya ini akan menjadi bahan diskusi dalam rangka penetapan ini,” kata dia.

Ia mengatakan, terdapat beberapa kriteria dasar yang nantinya jadi bahan seleksi calon siswa tersebut, yakni pertama anak yang berasal dari desil 1 atau dari keluarga miskin ekstrem.

Kedua, anak tersebut harus sehat secara jasmani dan rohani, sebab akan ada pemeriksaan kesehatan.

“Ketiga adanya dukungan dari orang tua, sebab sekolah ini berasrama. Dan tidak semua orang tua mengizinkan anaknya tinggal di asrama, maka saat home visit kami akan memastikan orang tua memberi pernyataan tertulis untuk memperbolehkan anaknya tinggal di asrama,” ujarnya.(fal/ant)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini