Bandar Lampung, Wartaalam.com – Pembentukan tim sepakbola putri Pra PON Lampung sudah menyelesaikan tahap seleksi pemain. Melalui tiga zona sebagai kelompok daerah terjaring 52 dari 128 pemain.
Menurut Pelatih Kepala Tim Putri Pra PONi Lampung, Eddy Iswantoro, seleksi yang dilakukan pada beberapa zona menunjukkan Lampung memiliki segudang bibit pemain putri.
“Saya rasa ini sinyal positif untuk perkembangan sepakbola putri di Lampung. Mereka masih muda-muda. Ini masih bisa memenuhi kebutuhan tim sampai PON 2028 nanti,” katanya.
Dia bersama Manajer Tim Putri Pra PON, Indah N.O. Jayasinga bekerjasama melakukan rekruitmen dalam rangka seleksi tim.
Menurut dia, semangat manajer tim tinggi dan memberikan dorongan non teknis yang baik kepada tim seleksi dan calon pemain tim Pra PON.
Pembagian zona sebagai berikut:
Zona 1 di Natar, Lampung Selatan, 21 Mei 2023, meliputi pemain dari Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus dan Pesisir Barat. Peserta 41 orang dan dipilih 20 pemain sesuai kriteria pelatih.
Zona 2, di Kota Metro, 28 Mei 2023 meliputi Kota Metro, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Peserta 51 orang dan dipilih 27 pemainnya di antaranya pemain Timnas Putri Indonesia, Aulia Al Mabrorah.
Zona 3 di Lapangan Sepakbola Markas Prokimal Lampung Utara, 14 Mei 2023 meliputi Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Lampung Utara, Way Kanan dan Lampung Barat. Peserta 36 yang terpilih 5 orang.
Pemain yang sudah dinyatakan lolos seleksi, kata Eddy Iswantoro masih terus dilakukan promosi dan degradasi untuk memilih pemain yang mendekati kebutuhan tim.
“Kami telah menetapkan kriteria sehingga semua dasarnya ada di situ,” kata pelatih yang pernah meloloskan tim sepakbola PON Remaja tahun 2014 di Surabaya.
Optimistis Raih Tiket PON
Dia optimistis tim yang diramunya lolos ke PON Aceh-Sumut 2024. Alasannya beberapa pemain yang direkrut lewat seleksi sebagian besar sudah berpengalaman berkompetisi bahkan tingkat nasional melalui Piala Pertiwi, turnamen sepakbola khusus putri di Indonesia yang diikuti tim-tim kuat beberapa daerah.
“Beberapa pemain cukup potensial dan menjanjikan bagi tim. Pengalaman mereka cukup. Bahkan ada pemain yang masih berstatus anggota Tim Nasional Garuda Pertiwi, Aulia Mabruroh. Beberapa lainnya sudah saya perhatikan dengan seksama, bisa menjadi pengisi posisi-posisi krusial di tim,” ujarnya.
Sementara Indah N.O. Jayasinga mengatakan, dirinya menjalankan tugas dari Asprov PSSI Lampung sebagai manajer tim menginginkan adanya perhatian serius dari KONI Provinsi Lampung melalui Asprov PSSI Lampung.
“Ini kan kali pertama tim sepakbola putri Lampung menjejakkan kakinya di persaingan menuju PON. Kami berharap mendapat support juga dalam hal finansial. Sebab olahraga beregu cukup besar memakan biaya,” kata pemilik klub Perseti FC.
Dua mengatajan, cabang sepakbola putri meskipun baru kali pertama turun dalam ajang itu, jangan langsung dipandang dengan skeptis terkait dana atau bantuan.
“Semua insan olahraga Lampung kan ingin juga menunjukkan sumbangsihnya kepada daerah. Kalau baru mau maju ke medan perang saja sudah terjegal, bagaimana kami menunjukkan kami punya kans, kemampuan dan sebagainya,” ujarnya.
Meski tidak membantu sepenuhnya, minimal ada pembicaraan langsung dengan manajemen tim putri tentang situasi yang sebenarnya, kata dia.
“Sejauh ini kami mandiri dan seterusnya tentu kami inginkan support dari PSSI dan KONI Lampung,” katanya. (tim)