Kemendag Dongkrak Konsumsi Lada Domestik

0
419
Arlinda, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional.

Jakarta, WARTAALAM.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong berbagai upaya peningkatan konsumsi lada demi menyerap kelebihan suplai lada, demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda saat membuka Forum Diskusi Hari Lada yang mengangkat tema “Lada Indonesia: Kini dan Masa Depan” di Jakarta.

“Saat ini produksi lada global mengalami suplai yang melebihi permintaan. Untuk itu, negara anggota International Pepper Community (IPC) menggalang kerja sama melakukan promosi untuk meningkatkan konsumsi lada domestiknya demi menyerap kelebihan suplai,” ujar Arlinda lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (20/9).

Pada forum diskusi yang dihadiri wakil pemerintahan dari Kemendag dan Kementerian Pertanian (Kementan), akademisi Institut Pertanian Bogor, dan pengusaha lada tersebut, Arlinda menjelaskan persoalan rendahnya harga perlu diatasi dengan upaya diplomasi IPC, mengingat 73 persen suplai lada dunia berasal dari negara anggota IPC.

Selain itu, upaya diplomasi juga perlu ditunjang kebijakan domestik, khususnya kebijakan pemasaran lada, penguatan kelembagaan, dan hilirisasi produk berbasis lada.

Menurut Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Antonius Yudi Triantoro selaku pemandu diskusi (17/9), penciptaan permintaan (demand creation) yang didukung kesiapan industri hilir dalam negeri adalah kunci.

“Lada Indonesia baik yang dikonsumsi sendiri maupun diekspor masih banyak berbentuk butir. Hilirisasi menjadi penting agar ada diversifikasi produk turunan di pasar domestik dan global,” ujar Yudi.

Yudi mengatakan, salah satu cara menciptakan permintaan adalah dengan mengampanyekan manfaat lada bagi kesehatan yang hingga kini masih belum gencar dilakukan.

Secara ilmiah seperti riset Universitas Pertanian Bogor, lada terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan karena mengandung senyawa khas yang bermanfaat mencegah penuaan dini dan anti inflamasi. Informasi manfaat lada bagi kesehatan ini harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga dapat mendorong peningkatan konsumsi.

“Kita harus publikasikan bukti ilmiah yang menunjukan manfaat lada bagi kesehatan. Pengembangan riset yang telah dilakukan Universitas Pertanian Bogor dapat dimanfaatkan menjadi skala industri dan komersialisasi oleh pelaku usaha,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Ari Satria juga menyatakan hal senada, yakni Kemendag siap mendukung program hilirisasi untuk mendongkrak ekspor.

Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag akan membantu pemangku kepentingan dalam mempromosikan, membuat kemasan yang menarik, menciptakan merek (branding), sampai memasarkan produk, dan mematenkan hak kekayaan intelektual (HKI).

“Ekspor lada kita pada 2018 yang bernilai 152,48 juta dolar AS sangat potensial ditingkatkan, tidak hanya ke negara tujuan utama, tetapi juga ke mitra dagang nontradisional lainnya,” ujarnya. (dbs).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini