BANDAR LAMPUNG, WARTAALAM.COM – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjadi pembicara dalam kuliah di Universiti Utara Malaysia (UUM) Selasa, (17/9/19).
Nurjoko, S.Kom., M.T.I., yang menjadi pendamping academic visit batch II menyampaikan materi Data Mining kepada mahasiswa kampus yang berada di Sintok, Kedah, Malaysia.
Ketua Jurusan Sistem Informasi IIB Darmajaya ini menerangkan bahwa penggalian data (data mining) adalah ekstraksi pola yang menarik, dari data dalam jumlah besar. “Suatu pola dikatakan menarik apabila pola tersebut tidak sepele, implisit, tidak diketahui sebelumnya, dan berguna. Pola yang disajikan haruslah mudah dipahami, berlaku untuk data yang akan diprediksi dengan derajat kepastian tertentu, berguna, dan baru,” ungkapnya.
Nurjoko –biasa dia disapa – mengatakan kenapa data mining dibutuhkan. “Secara komersial banyak data yang sudah dikumpulkan dan disimpan berupa web data, e-commerce, data penjualan, pembelian dan toko retail, transaksi bank dan kartu kredit,” ujarnya.
Selain itu dari sisi sains data mining merupakan data dikumpulkan dan disimpan dalam kecepatan tinggi. “Seperti sensor remote pada satelit, telescop scanner untuk langit, dan simulasi sains penghasil data terabytes. Membantu sains klasifikasi dan segmentasi data formasi hipotesis,” ujarnya.
Nurjoko mengatakan data mining harus dipahami. “Karena manusia menghasilkan banyak sekali data yang sangat besar baik dalam bidang bisnis, kedokteran, cuaca, olahraga, politik dan sebagainya. Contohnya dalam dunia olahraga kita mengetahui dari FIFA berapa banyak Lionel Messi mencetak gol selama semusim, berapa banyak Lionel Messi memberikan Asisst,” urainya.
Pada Bidang Bisnis khususnya saham, memperoleh data dari Bursa Efek Jakarta.”Kapan harga saham naik maupun turun. Pada bidang cuaca kita mengetahui data tentang curah hujan, suhu, kelembaban dan lain sebagainya,” kata Nurjoko.
Sementara, Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof. Dr. Ir. RA Bustomi Rosadi, M.S., mengatakan dosen memberikan pengajaran kepada mahasiswa UUM juga bagian dari implementasi kerjasama internasional. “Lecture exchange juga sebagai bagian kesempatan pengajar IIB Darmajaya untuk memberikan ilmunya kepada mahasiswa luar negeri di kampusnya,” ungkapnya.
Prof Bustomi –biasa dia disapa – menambahkan hal ini juga agar diikuti pengajar IIB Darmajaya yang lainnya untuk dapat tampil memberikan pengajaran kepada mahasiswa luar di kampus lainnya. “Karena kemampuan dosen Darmajaya juga tidak kalah dengan pengajar dari luar,” tandasnya. (*)
