TNBBS Menyatakan 7000 Hektare Kawasan Hutan Konservasi Suoh Telah Dirambah

0
11
Sejumlah petugas merobohkan rumah perambah di kawasan TNBBS. (foto/TNBBS)

Lampung Barat, wartaalam.com–Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), San Andre mengatakan sekira 7.000 hektare lahan kawasan hutan konservasi di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat telah dirambah.

“Luas lahan hutan kawasan konservasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang telah dimasuki perambah ada sekira 7.000 hektare dan itu ada di sekitar Kecamatan Suoh, kalau di Kecamatan Sekincau belum terdata,” ujar dia, di Lampung Barat, Minggu (27/4/2025).

Ia mengatakan, lahan sekira 7.000 hektare tersebut berisi pondok singgah para perambah yang rata-rata mengusahakan perkebunan jenis tanaman kopi.

“Dengan desakan harga kopi yang mahal berdampak negatif juga terhadap kebutuhan lahan, jadi mereka merambah ke taman nasional,” katanya.

Menurut dia, cara utama melakukan perambahan itu dengan menghilangkan tanaman asli di taman nasional agar tanaman kopi tidak tertutup tanaman tajuk tinggi.

“Dari 7.000 hektare hanya tersisa beberapa area kecil, terutama di lembah yang tanaman tajuk tingginya masih tersisa. Sebab area itu tidak bisa ditebang perambah, yang ditebang biasa yang daerah datar dan dibuat perkebunan kopi,” ujar dia.

Ia mengatakan, komposisi domisili para perambah terdiri atas warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) Lampung Barat dan ada yang domisili luar Lampung Barat.

“Kami memang belum melihat dominan domisilinya, harapannya pemerintah desa ikut membantu mencatat soal ini,” katanya.

Berdasarkan data TNBBS rekap perambah di lokasi rawan konflik harimau sumatera di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat total 1.923 orang di tiga desa, yaitu Sukamarga, Ringin Sari, dan Tugu Ratu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini