Lampung Selatan, wartaalam.com–Bupati Lampung Selatan (Lamsel), Nanang Ermanto membuka Kalianda Kite Festival III atau Festival Layang-layang, di Kalianda Beach, Sabtu (7/9/2024).
Festival layang-layang tahun 2024 tersebut diwarnai penampilan Tari Tupping massal dari berbagai elemen masyarakat.
Selain itu, menampilkan berbagai kegiatan menarik, seperti kompetisi tari kreasi tradisional yang mengangkat budaya Indonesia dan rilis lagu Pariwisata Lampung Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Kurnia Oktaviani mengatakan, kegiatan itu digelar untuk mempromosikan dan memperkenalkan destinasi pariwisata unggulan daerah di kabupaten tersebut kepada wisatawan domestik dan mancanegara.
“Tujuannya mengembangkan budaya tari tunggal dan permainan tradisional layang-layang. Menumbuhkembangkan kesadaran semangat dan rasa memiliki akan adanya destinasi wisata yang ada sebagai daya tarik wisatawan,” ujarnya.
Menurut dia, melalui kegiatan tersebut diharapkan pengembangan kepariwisataan berbasis masyarakat berdampak langsung pada tumbuhnya industri kecil dan menengah serta UMKM setempat.
“Sekaligus sebagai upaya untuk mempromosikan potensi wisata bahari yang ada, sehingga meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan peningkatan PAD dari sektor pariwisata,” katanya.
Sementara, Nanang Ermanto mengapresiasi kegiatan tersebut. Melalui kegiatan itu secara tidak langsung telah membranding wisata yang ada.
“Terima kasih kepada Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan yang telah memberikan dukungan. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan terus membranding wisata-wisata yang ada,” ujarnya.
Dia berharap, dengan berkembangnya pariwisata di Provinsi Lampung dan Lampung Selatan khususnya, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Saya harap adanya kegiatan-kegiatan seperti ini dapat meningkatkan perekonomian warga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan mengatakan, Kalianda Kite Festival III sesuai dengan strategi provinsi, menjadikan Lampung sebagai bumi event.
“Karena event ini kekuatan atraksi untuk menjadi magnet menarik wisatawan ke Provinsi Lampung. Kami mendukung event ini, keren banget, apa lagi ada festival layang-layangnya,” ujar dia.
Menurut dia, Lampung Selatan telah menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Lampung.
Menurutnya, sesuai data dua tahun terakhir pariwisata di Lampung Selatan semakin meningkat.
“Biasanya kan wisatawan hanya tahu Pahawang dan Pesawaran, tetapi ini sudah bergerak bergeser. Sekarang sebagian besar wisatawan yang datang, terutama yang dari luar provinsi menjadikan favoritnya di Lampung Selatan,” katanya.
Dia berharap, ke depan akan lebih banyak wisatawan yang datang ke Lampung Selatan. Sehingga akan tercipta pergerakan ekonomi.
“Jika perekonomian di Lampung Selatan meningkat, otomatis akan mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung,” katanya.
Berikut pemenang berdasarkan kategori yang diperlombakan.
Kategori OPD Kelas Tradisional
Juara I : Irwansyah (BPPRD Lampung Selatan)
Juara II : Heryansyah (Dinas Perikanan Lampung Selatan)
Juara III : Renando Henki ( RSUD DR.H. Bob Bazar Kalianda)
Harapan I : Awaludin Wiranto (Dinas Perkim Lampung Selatan)
Harapan II : Rudi Akbarta (Dinas BPMD Lampung Selatan)
Harapan III : Ridwansyah (Dinas PPPA Lampung Selatan)
Pemenang Kategori Tradisional/Sandaren
Juara I : Muahmad Husin (Lampung Timur)
Juara II : Baiden (Pasir Sakti)
Juara III : Eko Prasetyo (Sidereno)
Harapan I : Baiden (Pasir Sakti)
Harapan II : Iqbal F (Sidomulyo)
Harapan III : Jawa Nese (Tanjung Sari)
Pemenang Kategori Train/Naga
Juara I : Nangala (Sidodadi Asri, Jati Agung, Lampung Selatan)
Juara II : Patma (Metro)
Juata III : Tasaka (Pringsewu)
Harapan I : Wilkataksini (Jati Agung)
Harapan II : Gayeng Team (Tanjung Sari, Lampung Selatan)
Harapan III : Lamda Jaya (Tanjung Sari, Lampung Selatan). (amar/kmf)