Dinas TPHP Lamsel Gelar Pelatihan Tematik Trichoderma

0
430

LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Lampung Selatan menggelar Pelatihan Tematik Trichoderma kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan petani milenial, di Balai Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Rabu (15/3/2023)

Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto, membuka acara yang dihadiri pejabat utama dan kepala organisasi daerah (OPD) setempat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Bibit Purwanto mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada sektor pertanian.

Menurut dia,.trichoderma merupakan jenis pupuk yang berbentuk jamur yang kini banyak dikembangbiakkan.

Banyak manfaat dari penggunaan pupuk organik tersebut, memperbaiki struktur tanah, ujar dia.

“Trichoderma sebagai pupuk alternatif yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, yang digunakan untuk mengatasi kelangkaan pupuk. Di samping hal tersebut, pelatihan ini upaya tindak lanjut dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian,” ujarnya.

Dia berharap, pelatihan mampu membuka wawasan petani untuk terlepas dari bahan-bahan kimia dan mulai beralih menggunakan pupuk organik dalam proses pertanian.

Mengingat, banyaknya bahan di sekitar petani yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos sebagai pupuk alternatif, katanya.

“Kebutuhan pupuk di Lampung Selatan dari tahun ke tahun pasang surut. Pada 2022 subsisi 58 persen urea dan NPK 22 persen. Sementara, pada 2023 sekira 92 persen urea dan NPK 47 persen, jadi ada peningkatan cukup banyak,” ujarnya.

Sementara, Bupati setempat Nanang Ermanto berharap, pelatihan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik mungkin para petani. Sehingga mampu menambah wawasan dan kemampuan petani dalam mengolah pertanian.

“Ini adalah momen yang sangat penting. Saya mengapresiasi pelatihan. Tematik adalah pendekatan dan pembelajaran kepada alam, selama ini tidak kita lakukan. Maka kita patut bersyukur ada pelatihan ini,” katanya.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara agraris dan memiliki kesuburan tanah cukup tinggi.

Dirinya berharap hal tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Petani yang modern, menguasai ilmu teknologi pertanian. Negara kita ini negara agraris, harus kita manfaatkan. Mari kita sama-sama manfaatkan waktu luang untuk pendekatan kepada alam untuk memperbaiki kultur tanah agar lebih baik lagi. Jangan wariskan kepada anak cucu kita lahan yang tandus dan tidak bisa diperbaiki,” ujarnya. (amar/kmf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini