LAMPUNG SELATAN, WARTAALAM.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menggelar Workshop Penyusunan Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir.
Penyusunan dokumen itu merupakan bentuk kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana alam. Mengingat, Kabupaten Lampung Selatan merupakan wilayah yang memiliki potensi risiko banjir.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Bappeda setempat berlangsung Senin (28/11/2022) hingga Rabu (30/11/2022).
Kemudian, diikuti 35 peserta yang berasal dari seluruh stakeholder terkait.
Selain dilaksanakan secara tatap muka atau luring, workshop yang menghadirkan fasilitator dan narasumber dari BNPB serta Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung dan BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran juga diselenggarakan secara virtual, melalui zoom meeting dan google classroom.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD setempat Wahyu Hidayat mengatakan, rencana kontingensi merupakan sebuah dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang mengatur tentang tata laksana penanggulangan bencana per jenis ancaman.
Menurut dia, dokumen perencanaan penanggulangan banjir tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam mengambil tindakan apabila terjadi bencana alam.
“Harapan kami, renkon banjir bisa menjadi panduan bersama ketika bencana terjadi. Sehingga, semua pihak tahu harus melakukan apa, siapa berbuat apa dan siapa bertanggungjawab atas apa,” katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kemasyarakatan Lampung Selatan Yespi Cory mengapresiasi kegiatan tersebut.
Penyusunan dokumen tersebut, kata dia, merupakan upaya penguatan kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat, apabila terjadi bencana alam seperti banjir, tsunami, dan lainnya.
“Kontingensi merupakan rencana terintegrasi yang berisi upaya-upaya yang akan dilakukan pemerintah daerah yang melibatkan masyarakat. Kontingensi telah disusun dan diuji semua unsur dan dilakukan melalui simulasi kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Menurut Yespi, penyusunan rencana kontingensi penting untuk menghadapi ancaman bencana alam. Terlebih, beberapa waktu yang lalu Lampung Selatan mengalami musibah banjir yang menimpa delapan kecamatan.
Kecamatan Sidomulyo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Katibung, Kecamatan Way Sulan, Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan Palas, Kecamatan Sragi dan Kecamatan Kalianda.
“Melalui workshop ini saya harap dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan penyusunan rencana kontingensi dalam menghadapi ancaman bencana. Sehingga, ke depannya lebih siap dalam menghadapi potensi terjadinya situasi darurat,” katanya. (hen/kmf)